DoaTuhankuDalamtermenungAku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruhCaya-Mu panas suciTinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhank AnalisisUnsur Intrinsik a) Tema Puisi "Doa" karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti. Pertama , diksi yang digunakan sangat kental dengan kata-kata bernaka ketuhanan. Berikutunsur intrinsik puisi Doa karya Chairil Anwar yang dikutip dari buku Buku Pintar UASBN SD 2011 oleh Enawati Waridah, S.S, dkk. (2010): 1. Tema Tema merupakan gagasan pokok yang disampaikan seorang penyair lewat puisinya. Vay Tiền Nhanh. Analisis Puisi Doa Berdasarkan Struktur Fisik Lahir dan Struktur Batinnya Para pelajar di Indonesia, pasti mengenal Chairil Anwar. Tokoh sastra Indonesia yang juga dikenal sebagai Pelopor Angkatan 45 ini menjadi penyair yang sangat dikenal karena karya-karyanya selalu menjadi contoh dalam Buku Pelajaran, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Bahkan Karya Chairil Anwar ini tidak hanya dipelajari di Wilayah Indonesia, tapi juga dipelajari dan dianalisis oleh Pelajar Bahasa dan Sastra Indonesia dari negara-negara lain. Salah satu karya Chairil Anwar yang juga banyak dibahas dan dianalisis adalah yang berjudul Doa. Berikut ini adalah analisis puisi Doa karya Chairil Anwar. Teknik yang digunakan dalam analisis Puisi Doa milik Chairil Anwar ini menggunakan analisis struktural. Yang dimaksud dengan analisis struktural Puisi Doa adalah, menganalisis Puisi Tersebut dengan memperhatikan struktur fisik lahir dan struktur batin puisi. Struktur lahir zahir atau juga disebut sebagai struktur fisik, adalah analisis terhadap karya sastra puisi berdasarkan hal ihwal yang tampak oleh mata. Jadi, analisis struktur fisik puisi Doa karya Si Binatang Jalang ini membahas tentang Diksi, Kata Konkret, Imaji Pencitraan, Tipografi, Susunan Rima Bunyi, dan Majas. Adapun yang dapat dianalisis berdasakan struktur batin dalam Puisi Doa Karya Chairil Anwar adalah tema, suasana, nada, dan amanat puisi. Sebelum kita lakukan analisis, ada baiknya kita baca terlebih dahulu Puisi Doa Karya Chairil Anwar. Doa Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengigat Kau penuh seluruh CayaMu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku aku mengembara di negara asing Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Hasil Analisis Struktur Lahir Struktur Fisik Puisi Doa Karya Chairil Anwar DIKSI PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR Yang dimaksud dengan diksi adalah pilihan dan penggunaan kata yang memperkuat keindahan dan kedalaman makna serta pesan puisi. Dalam pembahasan diksi puisi, juga berkaitan dengan makna konotatif dan makna denotatif. Pilihan kata yang khas Chairil Anwar yang digunakannya dalam Puisi 'Doa' adalah CayaMu dalam larik CayaMu panas suci Diksi CayaMu menjadi sangat kuat karena tidak digunakan oleh penyair-penyair lain. Kata Caya tentu mengacu pada kata Cahya atau Cahaya yang juga bersinonim dengan sinar. Penggunaan kata panas yang dirangkai dengan kata suci juga memperkuat dan memperindah puisi. Karena akhir kata panas adalah bunyi s yang bisa langsung digunakan untuk mengucapkan kata suci. Diksi ini tentu memperindah puisi Doa. KATA KONKRET PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR Kata konkret adalah kata yang nyata dan seoalah-olah mewakili keadaan sesungguhnya yang dituangkan oleh penyair ke dalam puisinya. Jadi, kata konkret yang digunakan oleh Chairil Anwar dalam Puisi Doa karyanya ini dapat dianalisis sebagai berikut Pintu-Mu Penggunaan kata pintu dalam larik Di pintu-Mu aku mengetuk menunjukkan sebuah makna batas. Batas antara luar dan dalam. Dengan menggunakan kata pintu yang diikuti kata ganti miliki pintuMu yang merujuk kepada Tuhan, menunjukkan arti bahwa Penyair ingin masuk ke dalam lindungan Tuhan. Tapi untuk bisa masuk ke dalam rumah lindungan Tuhan tidak bisa langsung membuka pintu. Maka, ini berkaitan dengan kata konkret selanjutnya yaitu mengetuk. Mengetuk menandakan upaya yang masih belum kita lakukan sepenuhnya. Hanya bisa mengetuk, bahkan memanggil pemilik rumah pun tak berani. Ini menandakan arti bahwa, berdasarkan kanta konkret ini puisi Doa Chairil Anwar ini berisi ketidak-berdayaan. Baca Juga Contoh Kata Kata Konkret dalam Puisi TIPOGRAFI PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR Tipografi adalah bentuk penulisan fisik puisi yang memperhatikan bentuk yang tampak. Dalam puisi doa di atas, dapat dianalisis sebagai berikut Secara tipografis, Puisi Doa karya Chairil Anwar ini terbagi menjadi dua bait. Yang masing-masing bait terdiri dari tujuh larik. Masing-masing larik disusun dengan sedikit kata. Larik dengan kata terbanyak ada dalam bait kedua yaitu larik Tuhanku aku mengembara di negeri asing. Sementara larik yang lain terdiri dari sedikit kata. Bahkan ada beberapa larik yang hanya terdiri dari satu kata saja yaitu kata Tuhanku dan kata Juga Analisis Rima dan Irama Puisi Doa Karya Chairil Anwar IMAJI PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR Imaji yang dimaksud dalam analsis puisi adalah kekuatan puisi dalam memunculkan daya imajinasi pembacanya. Istilah lain yang berkaitan dengan imaji adalah pencitraan. Istilah yang lebih mudah, bisa kita sebut dengan seolah-olah. Jadi ada imaji visual selah-oleh melihat ada pula imaji yang seolah-olah mendengar, dan merasakan. Adapun Imaji atau citraan yang terdapat dalam puisi Doa Karya Chairil Anwar ini, ada dua jenis imaji, yaitu citraan yang seolah-olah mendengar, citraan pengelihatan, dan citraan peraba. Citraan Imaji yang seolah melihat terdapat pada larik pusi Doa Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Pada kata kerlip pembaca seolah-olah melihat lilin dengan nyalanya yang tidak begitu besar. Nah, untuk mengetahui sesuatu yang menyala kita menggunakan indra pengelihatan, jadi larik tersebut dapat disebut sebagai citraan imaji pengelihatan. Masih dalam larik di atas, ada punya kata sunyi. Sunyi itu berkaitan dengan indra pengelihatan. Memang tidak mendengar apa-apa, karena keadaan sunyi. Untuk mengetahui kondisi sunyi maka diperlukan indra pendengaran. Maka, larik dalam puisi Doa di atas, dapat disebut sebagai imaji pendengaran. Baca Juga Contoh Puisi yang Mengandung Citraan atau Imaji Selanjutnya, imaji citraan peraba terdapat pada larik CayaMu panas suci Adanya kata panas menunjukkan hal yang dapat diketahui dengan indra peraba yang ada pada lapisan kulit manusia. Jadi, rasa panas itu didapat melalu imaji peraba. Seoalah-olah merasaka hawa panas dari CayaNya. MAJAS PUISI DOA KARYA CHAIRIL ANWAR Majas yang digunakan dalam pusi Doa karya Chairil Anwar ini ada dua jenis yaitu majas hiperbola dan majas metafora. Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan. Majas ini terdapat dalam larik puisi Doa milik Chairil Anwar berikut ini Aku hilang bentuk Remuk Baca Juga Contoh Puisi dengan Majas Jadi, penggunakan hilang bentuk dan remuk adalah sebuah perumpamaan yang sangat berlebihan. Tidak mungkin seorang yang masih berpuisi sampai kehilangan bentuk dirinya dan dalam kondisi remuk. Majas kedua yang digunakan dalam Puisi Doa oleh Chairil Anwar ini adalah Majas Metafora. Majas metafora terdapat pada larik Di pintuMu aku mengetuk Jadi, penggunakan kata Pintu dan Mengetuk saling berkaitan. Pintu merupakan majas metafora untuk ampunan dan lindungan. Mengetuk adalah metafor dari memohon. Larik di atas disebut sebagai majas metafora karena membandingkan pintu-ampunan dan mengetuk-memohon tanpa menggunakan kata pembanding seperti; bagai. Demikian penjelasan tentang analisis puisi Doa karya Chairil Anwar. Sementara masih dari struktur lahir puisi saja. Dalam postingan selanjutnya akan dibahas analisis dari struktur batinnya. Baca Lanjutannya Analisis Struktur Batin Puisi Doa Karya Chairil Anwar Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya - Here's Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya collected from all over the world, in one place. The data about Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya turns out to be....puisi chairil anwar doa dan maknanya, riset, puisi, chairil, anwar, doa, dan, maknanya LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya ➡️ These are the results of people's searches on the internet, maybe it matches what you need Conclusion From Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya - A collection of text Puisi Chairil Anwar Doa Dan Maknanya from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post DO'A Karya Chairil Anwarkepada pemeluk teguhTuhankuDalam termanguAku masih menyebut namamuBiar susah sungguhmengingat Kau penuh seluruhcahayaMu panas sucitinggal kerdip lilin di kelam sunyiTuhanku aku hilang bentuk remukTuhankuaku mengembara di negeri asingTuhankudi pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling13 November 1943a Analisis Unsur FisikTipografi. Bentuk wajah yang ditampilkan pada puisi tersebut cukup menarik. Penulisannya rata kiri. Bagian kanan tulisan terlihat tidak teratur. Terkesan singkat dan indah karena tiap baris puisi hanya disusun oleh beberapa kata saja. Bahkan ada yang satu baris hanya terdiri satu kata. Jadi, baris-baris dalam puisi itu tidak panjang-panjang, melainkan pendek. Selain itu, setiap baris tidak diawali dengan huruf kapital. Beberapa baris diawali huruf kapital dan lainnya diawwali huruf Diksi yang digunakan penyair adalah kata-kata yang bernada ragu, lemah, bimbang, dan rapuh. Sebagai contoh pengarang menggunakan kata- kata “Dalam termenung”, “Biar susah sungguh”, “Aku hilang bentuk”, “Remuk”.Imaji. Imaji yang muncul dalam puisi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Imaji penglihatan terdapat pada kata-kata “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”. Penyair mengajak pembaca melihat seberkas cahaya kecil walau hanya sebuah perumpamaan. Imaji pendengaran terdapat pada “aku masih menyebut namaMu”. Pembaca diajak seolah-plah mendengar ucapan tokoh aku dalam menyebut nama Tuhan. Imaji sentuh atau rasa terdapat pada kata-kata “cahaya-mu panas suci”. Penyair menyampaikan kepada pembaca nikmatnya sinar suci Tuhan sehingga pembaca seolah-olah Konkret. Kata-kata konkret yang dipakai pengarang di antaranya sebagai berikut. Kata “termangu”, untuk mengkonkritkan bahwa penyair mengalami krisis iman yang membuanya sering ragu terhadap Tuhan. Kata- kata “tinggal kerdip lilin dikelam sunyi”, untuk mengkonkritkan bahwa penyair mengalami krisis iman. Kata-kata “aku hilang bentuk/remuk”, untuk mengkonkritkan gambaran bahwa penyair telah dilumuri dosa-dosa. Kata- kata “dipintumu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling” , untuk mengkonkritkan bahwa tekad penyair yang bulat untuk kembali ke jalan Tuhan”Gaya Bahasa. Gaya bahasa yang muncul didominasi oleh majas hiperbola, yaitu melebih-lebihkan. Sebagai contoh kata-kata “Biar susah sungguh / mengingat kau penuh seluruh” atau kata- kata “Tuhanku / aku hlang bentuk/ Untuk rima akhirnya mempunyai pola yang tidak beraturan. Sebagai contoh, bait ke-1 hanya terdiri satu baris yang berarti mempunyai rima akhir a. untuk bait ke-2 terdiri dari tiga baris dengan rima akhir a-a-a. Begitu pula untuk bait ke-3 dan ke-4 mempunyai rima akhir a-a, a-a. Untuk bait-bait salanjutnya tidak menentu rima Analisis Struktur BatinTema. Tema puisi tersebut adalah ketuhanan. Hal itu karena diksi yang digunakan sangat kental dengan kata-kata yang bermakna Perasaan dalam puisi tersebut adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain termenung, menyebut nama-Mu, aku hilang bentuk, remuk, aku tak bisa Nada dalam puisi tersebut adalah mengajak ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Amanat yang dapat kita ambil dari puisi tersebut diantaranya adalah agar kita pembaca bisa menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar kita bisa merenung termenung seperti yang dicontohkan penyair.

unsur intrinsik puisi doa karya chairil anwar